Serang

seputarbanten.com-SERANG, Meski lapak pedagang yang menepati bahu jalan cilame keluraha cimuncang Kecamatan serang Kota Serang, telah membayar kepada oknum premen, sebesar dua ribu rupiah. Akan tetapi pagi tadi (18/5), mendapatkan pembongkaran dari satuan polisi (Satpol) Pamong Peraja (PP) kota serang.
Dalam pembongkaran tersebut, salah satu pedagang buah, Devi menyayangkan sikap oknum yang tidak mau bertanggung jawab, serta saat seperti ini, oknum tersebut tidak ada yang menolong pedagang.
"Saya sayangkan adanya pembongkaran ini, karna selama ini kami selalu membayar iyuran, akan tetapi saat ada pembongkaran, mereka tidak bertanggung jawab,"Terangnya
Devi mengaku selain oknum tersebut, biasanya ada petugas dari kelurahan yang ikut mengambil iyuran tersebut, dan mengaku untuk dana kebersihan.
"Kalau gak boleh berjualan disinih,kenapa kami tetap dipinta uang kebersihan oleh pihak kelurahan,"Pengakuannya
Sememtara itu Kasi penertiban satpol pp kota serang,Misri tidak menanggapi keluhan pedagang, karna menurutnya pedagang selalu menjadikan alasan iyuran pada oktum yang tidak jesas, agar tidak dibongkar.
"Kalau memang mereka membayar iyuran buktinya mana, dan yang dijadikan alasan pedagang pun tidak ada saat pembongkaran,"Jelasnya
Misri, menegaskan penertiban ini bertujuan untuk menghindari kemacetan akibat banyaknya lapak pedagan yang mengunakan bahu jalan, serta keindahanpun tidak nampak akibat hal tersebut.
"Semestinya pedagang berjualan ditempat yang sudah disediakan pemerintah,sehingga tidak mengganggu ketertiban dan keindahan jalan,"Tegasnya.(Andreas)
Meski Dipungut 2 Ribu Per Hari, Lapak Pedagang Cilame Tetep Ditertibkan.

seputarbanten.com-SERANG, Meski lapak pedagang yang menepati bahu jalan cilame keluraha cimuncang Kecamatan serang Kota Serang, telah membayar kepada oknum premen, sebesar dua ribu rupiah. Akan tetapi pagi tadi (18/5), mendapatkan pembongkaran dari satuan polisi (Satpol) Pamong Peraja (PP) kota serang.
Dalam pembongkaran tersebut, salah satu pedagang buah, Devi menyayangkan sikap oknum yang tidak mau bertanggung jawab, serta saat seperti ini, oknum tersebut tidak ada yang menolong pedagang.
"Saya sayangkan adanya pembongkaran ini, karna selama ini kami selalu membayar iyuran, akan tetapi saat ada pembongkaran, mereka tidak bertanggung jawab,"Terangnya
Devi mengaku selain oknum tersebut, biasanya ada petugas dari kelurahan yang ikut mengambil iyuran tersebut, dan mengaku untuk dana kebersihan.
"Kalau gak boleh berjualan disinih,kenapa kami tetap dipinta uang kebersihan oleh pihak kelurahan,"Pengakuannya
Sememtara itu Kasi penertiban satpol pp kota serang,Misri tidak menanggapi keluhan pedagang, karna menurutnya pedagang selalu menjadikan alasan iyuran pada oktum yang tidak jesas, agar tidak dibongkar.
"Kalau memang mereka membayar iyuran buktinya mana, dan yang dijadikan alasan pedagang pun tidak ada saat pembongkaran,"Jelasnya
Misri, menegaskan penertiban ini bertujuan untuk menghindari kemacetan akibat banyaknya lapak pedagan yang mengunakan bahu jalan, serta keindahanpun tidak nampak akibat hal tersebut.
"Semestinya pedagang berjualan ditempat yang sudah disediakan pemerintah,sehingga tidak mengganggu ketertiban dan keindahan jalan,"Tegasnya.(Andreas)
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a comment
Note: only a member of this blog may post a comment.