Serang

seputarbanten.com-SERANG, Pelaksanana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 1 Kota serang, sempat terhenti, dikarnakan tangisan dari dua siswa baru disekolah tersebut, karna namanya tidak terdaftar di sekolah tersebut
Informasi yang dihimpun seputar banten, kedua siswa yaitu Novi dan Tisnu sewaktu pendaftaran siswa baru di SMKN 1 Serang, telah membayar enam juta rupiah kepada oknum yang mengaku dari sekolah tersebut, namun pada saat MPLS pagi tadi (18/7) namanya tidak terdaftar sebagai siswa.
Dari pengakuan Novi ia memiliki bukti pembayaran berupa kwetansi yang bersetempel sekolah SMKN 1 Serang, akan tetapi berbada dengan tisnu yang memiliki bukti seperti Novi.
Dari yang diceritakan Tisnu, semula ia mendapatkan informasi dari temannya, yang mengatakan oknum yang bernama "ibu amel" , dapat mempermudah masuk SMKN 1 Serang asalkan membayar uang senilai 6 juta rupiah.
"Dari informasi tersebut, saya langsung sampaikan kepada kedua orang tua saya, dan kedua orang tua saya menemui ibu amel dan memberikan jumlah uang yang diperseratkan,"Cerita Tisnu sambil menangis.
Dengan tidak terdaftarnya ia sebagai siswa di SMKN 1 Serang, Tisnu merasa kecewa dan meminta uang yang telah dikeluarkan oleh oreng tuanya kembali, namun pihak sekolah meminta ibu amel untuk dibawa ke sekolah.
"Tadikan mas dengar sendiri, kata pak Kepala Sekolah Ibu Amelnya bawa kesini untuk menghadap saya," katanya.
Serupa dengan Tisnu, Novi yang memiliki bukti kwetansi dengan stempel sekolah. Protes keras dan meminta pihak sekolah bertanggung jawab.
"Saya punya bukti, kalau pembayaran diterima oleh pihak sekolah, karna kwetansi bersetempel sekolah SMKN 1 kota serang, saya meminta pihak sekolah bertanggung jawab,"Pintanya dengan nada sangat keras
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kota Serang, Arman mengelak adanya oknum guru dari SMKN 1 Kota Serang. Karena pada saat datang kesekolah dia mengaku sebagai wartawan.
"Ibu Amel ini mengaku sebagai wartawan Mas, dan tidak ada oknum guru dari SMKN 1 Kota Serang mas. Tapi kita akan mencaritau, dari mana kuitansi dan stempel sekolah ini di dapat," tegasnya
Hal tersebut pun menarik sebuah perhatian DPRD Kota Serang dan akan melakukan sidak ke SMKN 1 Kota Serang.
"Tapi kita meminta untuk pihak sekolah menyelidik akan adanya hal tersebut, karena supaya tidak terulang kembali di tahun depan," tutupnya. (Andreas)
Namanya Tidak Terdaftar, Dua Siswa Baru SMKN 1 Serang Menangis

seputarbanten.com-SERANG, Pelaksanana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMKN 1 Kota serang, sempat terhenti, dikarnakan tangisan dari dua siswa baru disekolah tersebut, karna namanya tidak terdaftar di sekolah tersebut
Informasi yang dihimpun seputar banten, kedua siswa yaitu Novi dan Tisnu sewaktu pendaftaran siswa baru di SMKN 1 Serang, telah membayar enam juta rupiah kepada oknum yang mengaku dari sekolah tersebut, namun pada saat MPLS pagi tadi (18/7) namanya tidak terdaftar sebagai siswa.
Dari pengakuan Novi ia memiliki bukti pembayaran berupa kwetansi yang bersetempel sekolah SMKN 1 Serang, akan tetapi berbada dengan tisnu yang memiliki bukti seperti Novi.
Dari yang diceritakan Tisnu, semula ia mendapatkan informasi dari temannya, yang mengatakan oknum yang bernama "ibu amel" , dapat mempermudah masuk SMKN 1 Serang asalkan membayar uang senilai 6 juta rupiah.
"Dari informasi tersebut, saya langsung sampaikan kepada kedua orang tua saya, dan kedua orang tua saya menemui ibu amel dan memberikan jumlah uang yang diperseratkan,"Cerita Tisnu sambil menangis.
Dengan tidak terdaftarnya ia sebagai siswa di SMKN 1 Serang, Tisnu merasa kecewa dan meminta uang yang telah dikeluarkan oleh oreng tuanya kembali, namun pihak sekolah meminta ibu amel untuk dibawa ke sekolah.
"Tadikan mas dengar sendiri, kata pak Kepala Sekolah Ibu Amelnya bawa kesini untuk menghadap saya," katanya.
Serupa dengan Tisnu, Novi yang memiliki bukti kwetansi dengan stempel sekolah. Protes keras dan meminta pihak sekolah bertanggung jawab.
"Saya punya bukti, kalau pembayaran diterima oleh pihak sekolah, karna kwetansi bersetempel sekolah SMKN 1 kota serang, saya meminta pihak sekolah bertanggung jawab,"Pintanya dengan nada sangat keras
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kota Serang, Arman mengelak adanya oknum guru dari SMKN 1 Kota Serang. Karena pada saat datang kesekolah dia mengaku sebagai wartawan.
"Ibu Amel ini mengaku sebagai wartawan Mas, dan tidak ada oknum guru dari SMKN 1 Kota Serang mas. Tapi kita akan mencaritau, dari mana kuitansi dan stempel sekolah ini di dapat," tegasnya
Hal tersebut pun menarik sebuah perhatian DPRD Kota Serang dan akan melakukan sidak ke SMKN 1 Kota Serang.
"Tapi kita meminta untuk pihak sekolah menyelidik akan adanya hal tersebut, karena supaya tidak terulang kembali di tahun depan," tutupnya. (Andreas)
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a comment
Note: only a member of this blog may post a comment.