POKMAS Kelurahan Grogol Di Duga Lakukan Suap Ke Wartawati SBO Melalui Camat Grogol
Seputarbanten.com - Cilegon, Pokmas melalui Camat
Grogol diduga melakukan upaya penyuapan kepada wartawati SBO untuk tidak
memberitakan temuannya, yang kemudian wartawati SBO mendapatkan intimidasi
melalui penelpon yang mengaku sebagai wartawan, untuk tidak mengganggu wilayah
Grogol. (08/06/17).
Hal tersebut dialami oleh Lidya wartawati SBO, terkait
dengan pemberitaan Pokmas Kelurahan Grogol yang terindikasi melakukan Mark Up
dalam pekerjaan Paving Block diwilayahnya.
Seperti yang dituturkan lidya, “Jadi awalnya saya
yang telpon Camat dengan maksud untuk meminta no telpon Lurah Grogol, namun
setelah Camat mengetahui perihal temuan tersebut, kemudian Pak Camat yang
memohon dengan bahasa yang halus dan santun, agar saya tidak memberitakan
perihal temuan tersebut, yang kemudian Pak Camat mengundang untuk dibicarakan
di kantornya.
“Mempertimbangkan permohonan Pak Camat, saya
kemudian menenawarkan kerjasama dalam mempublikasikan kegiatan diwilayah
kecamatan Grogol”, ungkap Lidya dengan nada bersemangat.
Upaya dugaan penyuapan terhadap wartawati SBO ini
semakin membuktikan adanya kejanggalan dalam pekerjaan yang dilakukan oleh
Pokmas Kelurahan Grogol. Yang kemudian Pak Camat menawarkan sejumlah uang untuk
tidak memberitakan perihal temuan SBO, yang konon menurutnya adalah titipan
dari Pokmas Kelurahan Grogol, dan itu terekam pada saat wartawati di memenuhi undangan
camat di kantor Kecamatan Grogol, dalam upaya mediasi yang dilakukan Camat, antara
wartawati Sbo dengan ketua Pokmas (Abdul Karim) yang tidak hadir, dan diwakili
oleh Bapak Camat sendiri, dalam pengakuannya Pak Camat baik ketua Pokmas (Abdul
Karim) dan Pihak pengadaan barang (Sanuri)
diakuinya oleh Camat sebagai muridnya sendiri.
“Ini ada uang titipan dari Pokmas Sejumlah 5 Juta
untuk Pimpinan, dan untuk lidya sendiri nanti ada dari pak Camat”. Ucap Camat
Grogol dengan jelas sebagaimana yang terekam diponsel wartawati.
Wartawati SBO, menolak tegas pemberian uang
sebagai tanda kekeluargaan tersebut dengan beralasan bahwa yang SBO tawarkan
adalah bentuk kerjasama bukan meminta secara cuma-cuma, “ Mohon maaf pak
Camat,dengan tidak mengurangi rasa hormat, lidya dan redaksi belum bisa
menerima uang ini, karena tidak ada kontribusi buat Pokmas tanpa kerjasama,
agar kami menerima uang tersebut harus ada keringat yang kami keluarkan sesuai
dengan profesi lidya untuk mempublikasikan pembangunan diwilayah Grogol, dan
penawaran kerjasamaini pun resmi dan ada pertanggung jawaban untuk penggunaan
anggarannya, bukan dari kantong pribadi tapi dengan menggunakan anggaran
pemerintah ”, menolak tawaran dari camat grogol.
Dikemudian harinya, sebelum berita temuan itu
dinaikan melalui online wartawati SBO mendapat
serangan telpon, dari dua (2) oknum yang mengaku sebagai wartawan, dengan nada
ancaman dan dengan bahasa yang tidak sepantasnya, tepatnya pada hari Jumat, 09 Mei 2017, “Saya terima telpon itu
pagi sekitar pukul 8.51, Lidya, tolong kamu jangan ganggu wilayah grogol itu
wilayah saya dan jangan gitu-gitu lah, kalau ngga awas aja kamu”, tutur lidya
menirukan oknum wartawan tersebut.
Menyambung keterangan dari lidya sebagai
wartawati SBO yang merasa di intimidasi dari oknum berikutnya, “tidak berselang
lama, tepatnya pukul 01 siang, sayapun menerima telpon dari oknum yang juga mengaku
sebagai wartawan, dengan mengatakan lidya kamu mau cari berita atau cari duit,
kalau mau cari duit dagang, kalau mau cari berita yang bener jangan kaya
begitu”, dalam pengakuan lidya wartawati SBO.
Dua oknum wartawan tersebut diduga terprovokasi
oleh Camat Grogol, “sebab dari mana oknum wartawan tersebut bisa tahu, kalau
bukan dari Camat itu sendiri yang memberitahukannya, sebab tidak ada lain pihak
yang mengetahuinya, dan terkesan saya yang melakukan pemerasan, jelas saya
merasa tidak terima dong dengan tuduhan tersebut padahal Camat sendiri yang
menawarkan uang yang saya tolak, kalaupun saya harus menerima uang disitu harus
ada jerih payah saya dan saya pun mengatakan jika saya menerima uang dengan tidak
dalam bentuk kerjasama berarti sama aja saya menerima suap apa lagi dalam agama
aja udah jelas barang siapa yang memberi dan menerima suap itu dosa, dan itu
yang saya sampaikan ke Pak Camat, itu semua ada rekamannya kok”. Ungkap Lidya
Pemimpin Redaksi SBO, membenarkan dirinya
menerima telpon Lidya, kemudian berbicara dengan Camat Grogol melalui telpon
seluler Lidya, pada saat memenuhi undangan Camat Grogol.
“Saya menghormati permohonan Pak Camat untuk mengerem, dan menghargai
inisiatif Lidya dalam menjaga nama baik Pokmas Grogol, yang kemudian Camat
membenarkan dalam pembicaraannya di telpon, camat menyampaikan bisa merembet
kemana-mana dan itu tidak baik, bisa merembet kemana-mana”, ungkap camat
“kami hanya menawarkan kerjasama bukan untuk
menerima pemberian Pokmas melalui Pak Camat, mohon maaf bukan maksud saya mau
mencari keuntungan dalam persoalan ini, jujur saya hanya ingin pembangunan
dikota Cilegon ini sesuai dengan prosedur yang benar, kalau temuan nya seperti
ini, Cilegon mau jadi seperti apa, dan Camat sendiri membenarkan dan bersepakat
agar bisa amanah, ucapan terimakasih juga disampaikan oleh pak camat atas temuan atau masukan yang saya sampaikan, Adapun tawaran pak Camat saya ucapkan terimakasih, tapi mohon
maaf saya belum bisa menerima pemberian pak camat, kalaupun harus menerimanya
kami harus bicarakan dengan teman-teman wartawan SBO yang lainnya, dan itu pun
harus dalam bentuk kerjasama”, Ujar Redaksi SBO, dengan camat melalui telpon
seluler Lidya yang disambungkan kepada Camat.
Tim Redaksi - SBO
Previous article
Next article
Leave Comments
Post a comment
Note: only a member of this blog may post a comment.